makalah tentang kanker darah


BAB I

PENDAHULUAN





A.    LATAR BELAKANG

Dalam hidupnya, organisme memerlukan makanan dan oksigen untuk melangsungkan metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan zat-zat yang berguna juga menghasilkan sampah (zat sisa) yang harus dikeluarkan dari tubuh. Bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti makanan,oksigen, hasil metabolisme dan sisanya diangkut dan diedarkan didalama tubuh melalui sistem peredaran darah. Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan oleh darah keseluruh jaringan tubuh, sementara sisa-sisa metabolisme diangkut oleh darah dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ pembuangan.

B.     KOMPONEN SISTEM PEREDARAN DARAH

I.    DARAH

Pengertian  darah

Darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan kekuningan atau plasma darah yang didalam nya terkandung sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah ( eritrosit ), sel darah putih (leukosit ) dan keping darah ( trombosit ).

Komposisi plasma dalam darah sekitar 55 %, sedangkan sel-sel darah dan trombosit sekitar 45 % l.

Sel dan keping darah lebih berat dibandingkan plasma sehingga dapat di pisahkan melalui prosedur yang di sebut sentrifugasi. ( Marieb 2004; Solomonet al.2005 ).

Fungsi darah :

1.                  Mengangkut oksigen ke jaringan di seluruh tubuh

2.                  Mengangkut sari-sari makanan keseluruh tubuh

3.                  Mengangkut sisa-sisa metabolisme, seperti karbon dioksida, urea,dan asam laktat kealat ekskresi.

1.                                          Mengedarkan hormon dari kelenjar hormon ketempat yang membutuhkan.

2.                                          Mengatur pH tubuh, mengatur suhu tubuh, melawan bibit penyakit serta melakukan mekanisme pembekuan darah.

a.      Plasma darah

Pada manusia, plasma darah mengandung sekitar 92 % air, 8 % protein,dan senyawa organik lainnya.selain itu juga garam anorganik, terutama Nacl. Plasma darah berguna dalam pengaturan tekanan osmosis darah sehingga dengan sendirinya jumlah nya dalam tubuh akan diatur.

b.      Sel-sel darah

Sel-sel darah adalah sel-sel yang hidup. Sel-sel darah tidak terbelah, melainkan langsung di ganti oleh sel-sel baru dari sum-sum tulang belakang.



Ada tiga macam sel-sel darah yaitu :

1.      Eritrosit ( Sel darah merah )

ـ      Eritrosit berbentuk pipih dengan garis tengah 7,5cm, eritrosit cekung dibagian tengahnya ( bikonkaf ) dan tidak berinti. ( Istamar syamsuri,dkk.2006 ).

ـ      Warna eritrosit tergantung pada hemoglobin. Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen ( O2 ), jika hemoglobin mengikat O2, maka eritrosit akan berwarna merah, jika O2 telah di lepaskan maka warnanya menjadi merah kebiruan.

ـ       Proses Pembentukan eritrosit di sebut eritropoiesis.

ـ       Sel yang dapat membentuk eritrosit adalah hemositoblas ( sel batang mieloid ) yang mampu berkembang menjadi berbagai sel dara. Dalam keadaan normal, eritrosit bertahan selama rata-rata 120 hari. Saat sel menua, membran sel rapuh dan pecah. Eritrosit tua dimusnahkan diorgan limpa ( lien ) dan hati.

ـ       Jumlah Eritrosit bervariasi, tergantung jenis kelamin, usia dan ketinggian tempat tinggal seseorang. Konsentrasi eritrosit pada laki-laki normal adalah : 5,1-5,8 juta permililiter kubik darah, dan pada wanita normal 4,3-5,2 juta permililieter kubik darah.

2.  Leukosit ( sel darah Putih)

-    Terdapat enam jenis leukosit dalam darah yaitu neutrofil, eosinofil, basofil monosit, limfosit dan sel plasma. Neotrofil, eosinofil, dan basofil memiliki granula-granula sehingga sering disebut granulosit. Sedangkan limfosit dan monosit di sebut agranulasit ( tidak bergranula ).

-     Bahan-bahan yang di perlukan untuk membentuk leukosit adalah uitamin dan asam amino seperti hal nya sel-sel lainnya.

-     Orang dewasa memiliki sekitar 4.800-10.800 leukosit permililiter kubik darah, terdiri dari 62% neutrofil, 2.3% eosinofil, 0,4 % basofil, 5,3 % monosit, dan 30 % limfosit.

-     Masa hidup leukosit berbeda-beda, granulosit sekitar 12 jam, monosit sulit dinilai karena selalu mengembara, tetapi diduga selama beberapa minggu atau bulan, limsofit umumnya bertahun selama 100-300 hari.

3.    Trombosit ( keping-keping darah )

ـ      Trombosit berguna untuk menggumpalkan darah, Keping darah berbentuk cakram dan tidak berinti

ـ      Masa hidup trombosit sekitar 8-10 hari, setelah itu keping darah akan dibawah kelimpa untuk di hancurkan.

ـ      Jumlah keping darah adalah 150 ribu 0 400 ribu per mm3 darah.

c.          Mekanisme Penggumpalan Darah

Pembekuan darah terjadi dalam tiga tahap yaitu :

1.      Jaringan luka papar ke darah, trombosit akan menempel ke kologen jaringan dan mengeluarkan zat-zat yang membuat trombosit saling berdekatan dan menempel.

2.      Trombosit akan membentuk sumbat yang memberi perlindungan darurat sehingga terjadi kehilangan darah.

3.      Pembentukan benang-benang fibrin.

-          Faktor penggumpalan darah dari trombosit bercampur dengan faktor penggumpalan darah dari plasma darah.

-          Tronbin akan mengkatalisis perubahan nibrinogan menjadi benang-benang fibrin.

d.      Penggolongan darah

1.                                          Aglutinogen adalah antigen-antigen dalam eritrosit yang membuat sel peka terhadap penggumpalan darah ( aglutinasi ).

2.                                          Aglutinin adalah substansi yang menyebabkan aglutinansi sel misalnya anti bodi. Dr.karl landsteiner seorang ahli imunologi dan patologi berkebangsaan Autria ( 1868-1943 ), dan Julius Donath adalah penemu perbedaan antigean dan antibodi dalam sel darah manusia.

a.       Golongan darah sistem A B O

Dalam sistem ini darah digolongkan dalam 4 macam yaitu : A, B, AB,dan O.Apabila pada sel darah merah seorang tidak terdapat anglutinogen A atau pun B maka darah di golongkan O, jika hanya terdapat anglutinogen A darah di golongkan A, dan jika hanya terdapat anglutinogen B darah di golongkan B, dan jika terdapat anglutinogen A dan B darah digolongkan AB.

b.      Golongan darah system Rhesus.

Golongan darah sistem Rhesus didasarkan atas ada dan tidaknya anglutinogen Rhesus ( Rh ) yang disebut juga faktor Rhesus.

e.       Transfusi darah

Pada Transfusi darah orang yang menerima darah disebut resipien pada pemberi darah disebut donor. Sel darah yang diberikan kepada resipien adalah senyawa protein.

Pada umumnya Transfusi dilakukan pada orang dalam kondisi :

-          Orang mengalami kecelakaan

-          Tubuh terbakar.

-          Orang yang kekurangan darah akut

-          Orang yang mengidap penyakit kronis.



II.       PEMBULUH DARAH

Pada  abad ke 17 seorang ahli fisiologi dari inggris, ya’ni William Harvey       ( 1578 – 1657 ), dari hasil percobaannya dan berbagai percobaan ahli lain ditemukanlah pembuluh balik ( vena ).

Tiga puluh tahun kemudian seorang ahli anatomi italia Marcello Malpighi. Berhasil menemukan pembuluh darah kapiller.

a.      Pembuluh Nadi ( Arteri )

Pembuluh nadi adalah pembuluh yang membawah darah dari jantung dan umumnya mengandung banyak oksigen. Pada saat jantung berkontraksi ( sisto ) darah akan keluar dari bilik menuju pembuluh nadi. Pembuluh ini tebal, elastis, dan memiliki sebuah kutup ( Valvula semilunris ) yang berada terdapat diluar jantung.

Ada dua pembuluh nadi yang dilewati darah yaitu :

1.      Pembuluh nadi besar ( aorta ).

Aorta adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik kiri jantung menuju keseluruh tubuh.

2.      Pembuluh nadi paru-paru ( arteri palmonalis ).

Pembuluh nadi paru-paru adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik kanan menuju paru-paru ( pulmo ).

b.      Pembuluh Balik ( Vena )

Pembuluh balik adalah : Pembuluh yang membawa darah kembali kejantung, yang umumnya mengandung karbondioksida. Pada saat jantung berelaksasi ( Diastol ), darah dari tubuh dan paru-paru akan masuk ke jantung melalalui vena. Vena diselubungi oleh otot rangka dan memiliki sebuah katup yaitu Valvula Semilunaris.

Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah sebagai berikut :

1.      Vena Kava

Vena kava  bercabang-cabang menjadi pembulu yang lebih kecil yaitu vena. Ada dua macam vena kava, yaitu vena kava superior dan vena kava inferior.

-          Vena kava superior

Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian atas tubuh ( kepala, leher, keserambi kanan jantung.

-          Vena kava inferior

Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian tubuh lainnya dan anggota badan bawah tubuh keserambi kanan jantung.

2.      Vena Pulmonalis

Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru keserambi kiri jantung.

III.        JANTUNG.



Jantung terletak didalam rongga dada serta terbungkus oleh Parikardia. Parikardia terdiri dari dua lapis yaitu :

-          Lamina pariestalis ( sebelah luar ), dan

-          Lamina viseralis ( menempel di dinding jantung. )

Diantara kedua lapis tersebut terdapat kavum parikardia yang berisi cairan pirikardia.

Jantung terdiri dari 4 ruang yaitu : dua serambi ( atrium ) dan dua bilik (ventrikel).

Jantung dibentuk terutama oleh tiga jenis otot jantung ( miokardia ) yaitu, otot serambi, otot bilik , serta serabut otot perangsang dan pengantar khusus.

-          Detak Jantung

Detak jantung setiap orang berbeda-beda tergantung pada usia, berat badan, jenis kelamin, kesehatan, dan aktifitas seorang. Pada saat duduk, denyut nadi seseorang 72 permenit. Tetapi pada saat berdiri denyut nadi mencapai 83 permenit.

Pada anak-anak, denyut nadi nya lebi cepat dibandingkan orang dewasa. Orang terkejut denyut nadinya menjadi lebih cepat. ( Istamar Syamsuri,dkk:2006 )



C.    PEREDARAN  DARAH  MANUSIA.

Ada dua macam peredaran darah dalam tubuh manusia yaitu :

1.      Peredaran darah kecil.

Adalah peredaran darah dibilik kanan jantung menuju paru-paru melewati arteri pulmonalis dan kembali ke serambi kiri jantung melewati vena pulmonalis.

2.      Peredaran darah besar

Adalah peredaran darah dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh melalui aorta dan akhirnya kembali ke serambi kanan jantung melalui vena kava.

Oleh karena pada manusia terdapat kedua macam peredaran darah tersebut, maka manusia di katakan memiliki peredaran darah ganda.



D.    KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH.

Kelainan atau gangguan pada sistem peredaran darah antara lain :

1.      Anemia ( Kurang Darah ).

Dikarenakan kurangnya darah Hb atau kurangnya jumlah eritrosit dalam darah.

2.      Varisis,adalah pelebaran pembuluh darah di betis.

3.      Hemoroid ( Ambien ), Adalah perebaran pembuluh darah disekitar dubur (anus).

4.      Arterios klerosis, ialah pengerasan pembuluh nadi karena timbunan atau endapan kapur.

5.      Atherosklerosis, ialah pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak.

6.      Embolus, ialah tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.

7.      Trombus, ialah tersumbatnya pembuluh darah karena bendah yang tidak bergerak.

8.      Hemofilia, ialah kelainan darah sukar membeku karena faktor hereditas atau keturunan.

9.      Leukimia ( kangker darah ) ialah bertambahnya leukosit secara tak terkendali.

10.  Penyakit kuning pada bayi ( eritroblastosis Fetalis ), adalah merusaknya eritrosit bayi atau janin akibat aglutinasi dari antibodi ibu, apabila ibu bergolongan darah Rh- dan embrio Rh+.



E.     TEKNOLOGI PADA SISTEM PEREDARAN DARAH.

1.      Ekokardiograf ( Echocardiography, ECG )

ECG berguna untuk mendiagnosis penyakit dan gangguan pada tutup jantung, penyakit jantung bawaan, gagal jantung, tumor di jantung, dan gangguan fungsi Ventrikel kiri.

2.      Pemindaian dengan bahan radio aktif.

Metode ini digunakan untuk memeriksa rasa nyeri dada atau memastikan hasil uji dari penggunaan metode lain, dan memeriksa hasil terapi jantung atau operasi bypass.

3.      Angioplasti.

Cara ini dilakukan untuk membuka aliran darah pada pembuluh darah yang tersumbat oleh plak ( timbunan lemak ).

4.      Operasi bypass jantung.

Operasi bypass sering kali dilakukan terhadap pasien yang menderita penyumbatan pembuluh darah orteri jantung.

















































































BAB II

PEMBAHASAN





A.    PENGERTIAN LEUKIMIA (KANKER DARAH)

Leukimia adalah suatu penyakit yang dikenal dengan adanya proliferasi neoplasitik dari sel-sel organ hemopoietik, yang terjadi sebagai akibat mutasi somatik sel bakal (stem cell) yang akan membentuk suatu klon sel leukimia.

Penyakit kanker darah (leukimia) menduduki peringkat tertinggi kanker pada anak. Namun, penanganan kanker pada anak di Indonesia masih lambat. Itulah sebabnya lebih dari 60% anak penderita kanker yang ditangani secara medis sudah memasuki stadium lanjut.

Leukimia merupakan keganasan hemopoietik yang mengakibatkan proliferasi klon yang abnormal dan sel bakal mengalami transformasi leukimia, terjadi kelainan pada diferensiasi dan pertumbuhan dari sel limfoid dan mieloid.

Diagnosa leukimia akut dapat ditegakkan dari pemeriksaan hematologi Hb, leukosit, tulang, yaitu tipe leukimia akut berdasarkan klasifikasi FAB.

Pewarnaan sitokimia dapat menkonfirmasi asal leukimia akut apakah dari limfoid atau mieloid. Dengan pemeriksaan immunopheno-typing diagnosis leukimia akut dapat diketahui apakah mieloid atau limfoid, bahkan LLA dapat didiferensiasi lebih lanjut apakah dari sel T ataukah sel B. Pemeriksaan sitogenik akan memberi petunjuk ada/tidaknya aberasi kromosom.

Telah dilakukan penelitian pada delapan subyek Leukimia akut, terdiri dari empat anak-anak, seorang remaja, dua dewasa dan seorang Manula (tiga orang perempuan dan lima orang laki-laki). Umur berkisar antara 4-82 tahun.

LMA terdapat pada empat subyek, anak tigabelas tahun LMA-M3, dua dewasa LMA-M2 dan seorang Manula LMA-M2. LLA sel T pada dua subyek, seorang anak dan seorang dewasa. LLA sel B pada dua subyek, seorang anak dan seorang dewasa. LLA sel T ditandai adanya CD3, CD5, dan CD7; LLA sel B ditandai adanya CD10, CD 19, CD20, CD22 dan HLA-DR. lMA ditandai adanya CD13 dan CD33.

Bila immunophenotyping (pada tujuh subyek) digunakan sebagai gold-standard untuk diagnosis leukimia akut, maka diagnosis berdasar pemeriksaan HB, leukosit, trombosit, hitung jenis dan morfologi sediaan apus darah tepi dan atau sumsum tulang sensitivitasnya adalah 71,4%. Pewarnaan sitokimia terdiri dari MPO, SBB, PAS, esterase spesifik dan esterase non-spesifik sensitivitas 100%.

Pemeriksaan sitogenetik pada enam subyek, semuanya menunjukkan aberasi kromosom. Trisomi 21 terdapat pada tiga subyek (50%), terdapat dua subyek dengan “abberrant expression”, yaitu disertai ekspresi sel mieloid pada LLA sel B dan ekspresi sel B pada LLA sel T.

Terdapat dua subyek dengan aberasi kromosom yang belum ditemui dalam literatur, yaitu 21, t(6;11)(q27;q23) pada anak LMA-M3 dan 17, 21, t(2;6)(q34;q26) pada remaja LLA sel B.



B.     TANDA-TANDA PENYAKIT LEUKIMIA (KANKER DARAH)

Tanda-tanda penyakit leukemia (kanker darah) dapat digambarkan sebagai berikut:

1.      Anemia. Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah merah dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh).

2.      Perdarahan. Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan dijaringan kulit (banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit).

3.      Terserang Infeksi. Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama melawan penyakit infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang diterbentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk.

4.      Nyeri Tulang dan Persendian. Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.

5.      Nyeri Perut. Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan penderita leukemia.

6.      Pembengkakan Kelenjar Lympa. Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa, baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan pembengkakan.

7.      Kesulitan Bernafas (Dyspnea). Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.



C.    PENYEBAB LEUKIMIA (KANKER DARAH)

Untuk penyebab sendiri sampai saat ini masih belum diketahui. Tetapi kebanyakan telah ditemukan beberapa faktor penyebabnya. Antara lain:

1.      Radiasi

Menurut data, LMA lebih disebabkan karena serangan radiasi. Sedang LLK sendiri jarang mendapat laporan karena faktor radiasi. Widiw, jadi ada kemungkinan pegawai radiologi bisa memiliki kemungkinan terkena serangan Leukemia dong? Sebenarnya untuk serangan Leukemia pada anak-anak sendiri meningkat setelah pengeboman Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Semenjak itu, mulai banyak laporan mengenai anak-anak yang menderita Leukemia ini. T-T

2.      Faktor Leukemogenik

Maksudnya disini itu karena faktor zat kimia tertentu. Biasanya Racun lingkungan seperti benzena; Insektisida; obat-obatan terapi kaya kemoterapi juga akan memungkinkan terjadinya Leukemia. Weh jadi Kemoterapi di Leukemia juga akan mengakibatkan Leukemia jenis baru dong? Untuk itu dibawah nanti Aeon jelasin lebih dalem kok..! Hehe..

3.      Virus

Virus ini biasanya sih Virus HTLV penyebab utamanya. HTLV itu T-cell Leukemia Viruses yang merupakan penyebab utama dari ketidak normalan perkembangan sel darah putih. Biasanya sih HTLV I atau II. Virus lainnya antara lain retrovirus atau virus leukemia feline.

4.      Herediter

Herediter disini maksudnya keturunan. Biasanya orang yang memiliki Sindrom Down lebih rentan terkena Leukemia dibanding yang tidak. Kemungkinan terkenanya sekitar 20 kali lebih rentan dibanding yang normal.



D.    KOMPLIKASI YANG TERLIBAT DALAM LEUKIMIA KRONIK

1. Pembengkakan nodus limpa di leher, ketiak,perut,atau kemaluan.

2. Rasa sakit yang teruk terutamanya di bawah sternum.

3. Rasa letihan dan lesuan

4. Kehilang berat tanpa sebab tertentu.

5. Demam

6. Menerima lebam dengan senang.

7. Rasa sakit pada tulang.

8. Kadar pernafasan rendah( shortness of breath).

9. Kehilangan daya untuk makan.(loss of diet).

10. Dalam kes-kes yang teruk akan menyebabkan kematian.

11. Petechiae(pembentukan bintik-bintik merah dan kadang kala berbentuk tajam di bawah permukaan kulit yang disebabkan oleh pendarahan)



E.     PENCEGAHAN LEUKIMIA

Melakukan deteksi dini kanker untuk pencegahan. ''Pencegahannya dengan mengonsumsi vitamin A dan C, buah maupun sayuran yang kaya akan serat.''

Untuk pemeriksaan Diagnosis penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, dianatanya adalah dengan:

1.      Pemeriksaan morfologi: darah tepi, aspirasi sumsum tulang, biopsi sumsum tulang

2.      Pewarnaan Sitokimia

3.      Immunofenotipe

4.      Sitogenetika

5.      Diagnostic Seluler



F.     PENGOBATAN LEUKIMIA

Penyembuhan Leukemia sendiri dapat dilakukan dengan beberapa cara. Misalnya:

1.                  Kemoterapi dengan obat; penggunaan ini bersifat menyerang dan menghancurkan sel-sel kanker patologis yang menyerang akan tubuh. Nah kalau tadi penggunaan kemoterapi dapat mengakibatkan kanker baru memang benar. Biasanya penggunaan obat ini ditambahkan dengan obat penghambat munculnya penyakit baru. Biasanya obat yang digunakan adalah hydrea / hydroksiurea, mercapto purinetol dan myleran. Rosy Periwinkle di hutan madagaskar sering juga digunakan untuk penyembuhan Leukemia ini. Sayangnya tumbuhan ini terancam punah.

2.                  Radiasi; Penggunaannya sendiri dengan dosis tinggi yang nantinya diakumulasikan pada daerah berakumulasinya sel leukemia.

3.                  Transplantasi Sumsung tulang belakang; biasanya adalah sumsum tulang belakang dari saudara kandung atau saudara dekat. Keuntungannya adalah sisem imun tidak akan aktif untuk membunuh sel hasil transplantasi. Kerugiannya sendiri adalah sel yang akan berfungsi dalam waktu yang sangat lama, tidak akan berfungsi dengan baik dalam waktu yang singkat.







BAB III

PENUTUP



A.    KESIMPULAN

Leukimia adalah suatu penyakit yang dikenal dengan adanya proliferasi neoplasitik dari sel-sel organ hemopoietik, yang terjadi sebagai akibat mutasi somatik sel bakal (stem cell) yang akan membentuk suatu klon sel leukimia.

Penyakit kanker darah (leukimia) menduduki peringkat tertinggi kanker pada anak. Namun, penanganan kanker pada anak di Indonesia masih lambat. Itulah sebabnya lebih dari 60% anak penderita kanker yang ditangani secara medis sudah memasuki stadium lanjut.

Cara mencegah Penyakit Leukimia yaitu :

Melakukan deteksi dini kanker untuk pencegahan. ''Pencegahannya dengan mengonsumsi vitamin A dan C, buah maupun sayuran yang kaya akan serat.''



B.     SARAN

Setelah anda membaca makalah ini, semoga anda sadar dan menerima saran dari saya yaitu :

1.      Tidak merokok agar darah tidak rusak dan terinfeksi.

2.      Bagi yang merasa dirinya sehat, silahkan sekali-kali untuk memeriksakan dirinya ke Dokter agar lebih jelas/real dari serangan penyakit Leukimia (Kanker Darah).

DAFTAR PUSTAKA

§  DA. Pratiwi, Sri maryati, Srikini, Suharno, dan Bambang S. Penerbit : Erlangga 2006. Biologi untuk SMA Kelas XI.Jilid 2 Jakarta. Penerbit Erlangga.

§  Istamar Syamsuri, dkk.2006.Biologi untuk SMP Kelas VIII. Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Subscribe to receive free email updates: