KERAJINAN BAHAN KERAS DARI BAMBU


KERAJINAN BAHAN KERAS

MEMBUAT ASBAK DARI BAMBU






DI



S

U

S

U

N



OLEH :



TEDI RAHMAT

M. IRFAN

AFDHALUL RIDHA

ISRA AKBAR

NURUL MUTIA

DESI MARLINDA



XI MIA 7











SMA NEGERI 1 SIGLI

TAHUN 2016/2017









BAB I

PENDAHULUAN



1.1    LATAR BELAKANG

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang.

Kerajinan merupakan produk hasil kreasi tangan manusia yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan peralatan kehidupan sehari-hari dengan tidak melupakan pertimbangan artistik atau keindahan

Di Indonesia banyak sekali macam kerajinan, diantaranya kerajinan bahan lunak dan kerajinanbahan keras. Kerajinan bahan lunak yaitu kerajinan yang terbuat dari bahan dasar yang bersifat lunak. Sedangkan kerajinan bahan keras merupakan kerajinan yang terbuat dari bahan dasar yang bersifat keras

Dalam hal ini kita akan mempelajari kerajinan bahan keras yang mana kerajinan bahan keras sudah banyak di produksi di indonesia. Kita sebagai pelajar atau generasi penerus bangsa harus bisa memplajari ata bahkan mempraktekkan cara pembuatah kerajinan bahan keras agar kita bisa melestarikan produk bangsa kita.





































BAB II

PEMBAHASAN



2.1    Pengertian kewirausahaan

Pengertian Kewirausahaan Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti :pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuatsesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuatsesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atauberbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru,menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalanoperasinya serta memasarkannya.

Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan PembinaanPengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa: Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilakudan kemampuan kewirausahaan. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Jadi wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukanusaha/kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan. Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnyaadalah seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya dan juga dilekatkan padaorang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.

Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalah kewirausahaan merupakan sebuah proses mengkreasikan denganmenambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktuyang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resikosocial, dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasanserta kemandirian personal.Melalui pengertian tersebut terdapat empat hal yang dimiliki olehseorang wirausahawan yakni: Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru denganmenambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yangdiberikan. Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan mendukung proses kreasi yang akan timbul dalamkewirausahaan. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yangmungkin terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.



2.2    Tujuan Kewirausahaan

Bahan ajar mata diklat Kewirausahaan dapat diajarkan dan dikembangkandi Sekolah-sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi, dan diberbagai kursus bisnis. Di dalam pelajaran Kewirausahaan, para siswa diajari dan ditanamkan sikap-sikap perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka menjadi seorang wirausaha yang berbakat.

Tujuan dari Kewirausahaan, sebagai berikut:

1.    Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.

2.    Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

3.    Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuankewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu,handal, dan unggul.

4.    Menumbuhkembangkan kesadaran dan'orientasi Kewirausahaanyang tangguh dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.



2.3    Manfaat Kewirausahaan

Manfaat sosial kewirausahaan

1.    Memperkuat pertumbuhan ekonomi : menyediakan pekerjaan barudalam ekonomi. Ekonomi saat ini adalah tanah yang subur bagiwirausahawan misalnya : permintaan pelayanan sektor jasa meledak Meningkatkan produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan lebihbanyak barang dan jasa dengan TK dan input lain yang lebih sedikit. Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru: komputer digital, mesin fotokopi, laser, power steering.

2.    Mengubah dan meremajakan persaingan pasar : pasar internasionalmenyediakan peluang kewirausahaan.



2.4    Ruang Lingkup Kewirausahaan

Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas sekali

A.  Lapangan agraris

a)      Pertanian

b)      Perkebunan dan kehutanan

B.   Lapangan perikanan

a)      Pemeliharaan ikan

b)      Penetasan ikan

c)      Makanan ikan

d)     Pengangkutan ikan

C.   Lapangan peternakan

a)         Bangsa burung atau unggas

b)        Bangsa binatang

D.  Lapangan perindustrian dan kerajinan

a)      Industri besar

b)      Industri menengah

c)      Industri kecil

d)     Pengrajin (Pengolahan hasil pertanian, Pengolahan hasil perkebunan, Pengolahan hasil perikanan, Pengolahan hasil peternakan, Pengolahan hasil kehutanan)

E.   Lapangan pertambangan dan energi

F.    Lapangan perdagangan

a)      Sebagai pedagang besar

b)      Sebagai pedagang menengah

c)      Sebagai pedagang kecil

G.  Lapangan pemberi

a)      Sebagai pedagang perantara

b)      Sebagai pemberi kredit atau perbankan

c)      Sebagai pengusaha angkutan

d)     Sebagai pengusaha hotel dan restoran



2.5    Keberhasilan dan kegagalan wirausahawan

A.  Keberhasilan Kewirausahaan

1)      Kerja keras. Dalam menjalankan usaha kita perlu menyadari bahwa setiap orang yang menekuni bidang usaha, usaha apapun itu, dituntut untuk memiliki pemikiran untuk selalu bekerja keras dan tekun.

2)      Kerja sama dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial, yang mau tidak mau kita musti bergantung kepada orang lain, maka dari itu semestinyalah kita belajar bergaul dan membawa diri pada orang lain.

3)      Penampilan yang baik. Penampilan adalah cerminan kebersihan hati dan perilaku seseorang, oleh karena itu, untuk menunjang usaha yang kita lakukan maka penampilan juga sangat berperan

4)      Yakin, keyakinan. Segala sesuatu yang dilakukan wujudkan dalam diri kita bahwa kita bisa

5)      Pandai membuat keputusan

6)      Mau menambah pengetahuan. Seorang wirausahawan dituntut untuk selalu belajar dari sekelilingnya, lingkungan sekitarnya dan dari produk-produk yang dibuat.

7)      Pandai berkomunikasi. Belajarlah mengeluarkan kalimat yang baik (sesuai).



B.   Kegagalan Kewirausahaan

1)      Kurangnya dana untuk modal. Tidak semua kegagalan disebabkan karena modal yang tidak ada, akan tetapi sebagian besar kegagalan itu ada karena kurangnya dana

2)      Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis. Berikan suatu jabatan kepada ahlinya, dengan kata lain tempatkan sesuatu pada tempatnya

3)      Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang. Dalam berwirausaha, merencanakan sesuatu, atau menyusun sesuatu perlu disiapkan sebelumnya

4)      Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluti (diteliti). Terkait dengan penjelasan point b diatas, yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya, termasuk tempatkan minat dan bakat dimana orang itu berminat dan berbakat agar usaha atau pekerjaan yang dilakukan menjadi sahabat dan dapat ditekuni dengan baik.



C.   Sebab – sebab Kegagalan Menjalankan Usaha

1)        Kurang ulet dan cepat putus asa, sedangkan kita harus dituntut untuk rajin, tekun, sabar, dan jangan putus asa

2)        Kurang tekun dan teliti

3)        Kurangnya pengawasan

4)        Kemacetan yang sering terjadi

5)        Pelayanan yang kurang baik

6)        Tidak jujur dan kurang cekatan

7)        Kurang inisiatif dan kurang kreatif

8)        Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha

9)        Menyamakan perusahaan sebagai badan sosial, karena salah satu ciri-ciri kalau orang berbisnis harus kikir, kalau badan sosial, ikhlas beramal, karena apabila perusahaan jadi kikir maka ia jelas irit

10)    Banyak pemborosan dan penyimpangan

11)    Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen

12)    Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan

13)    Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang

14)    Memulai usaha tanpa pengalaman dan modal pinjaman

15)    Banyaknya piutang ragu-ragu

16)    Kekeliruan menghitung harga pokok. Dalam melakukan suatu usaha penjualan harus menghitung berapa banyak harga pokok.



CONTOH KERAJINAN DARI BAHAN KERAS

ASBAK DARI BAMBU BEKAS

Bahan

1.      Bambu bekas

2.      Papan bekas

3.      Lem serbaguna

4.      Lem kayu

5.      Amplas

6.      Plitur/pernis



Alat-alat

1.      Gergaji

2.      Pisau/cutter

3.      Gunting

Cara membuatnya

1.      Membuat kerangka

Belah papan dengan lebar 2,5 cm, kemudian potong dengan panjang 12cm, potong miring setiap ujungnya, buat 8 potongan agar menjadi 2 bentuk kotak. Kemudian tempelkan bagian-bagiannya dengan menggunakan lem serbaguna



Image result for ASBAK DARI BAMBU BEKAS

2.      Belah bambu tipis-tipis (jangan terlalutipis dan jangan terlalu tebal). Kemudian potong dengan panjang 7cm. Karena tipis bisa memotongnya dengan gunting, karena lebih mudah dalam proses pemotongan.



Related image



3.      Tempelkan potongan-potongan bambu tadi pada sekeliling kerangka bagian dalam dengan menggunakan lem serbaguna, begitu juga pada kerangka bagian luar, sampai semua kerangka tertutup. Tutup juga bagian bawah kerangka, sampai lubangnya  tertutup, dan tempelkan juga potongan bambu pada kerangka bagian atas, tapi jangan tutup lubangnya, kemudian tempelkan belahan bambu yang agak tebal pada bagian dalam asbak.






4.      Bagian terakhir tempelkan lis bambu pada sekeliling bagian atas dan bagian bawah asbak, kemudian tempelkan potongan bambu untuk menaruh rokok.



Image result for ASBAK DARI BAMBU BEKAS

Image result for ASBAK DARI BAMBU BEKAS



5.      Setelah semua bagian-bagian asbak terpasang, lumuri semua bagian-bagian asbak dengan lem kayu sampai celah pada bambu yang ditempel tertutup, dan tunggu sampai lem kering, amplas semua bagian asbak sampai halus, kemudian diplitur/dipernis.

Image result for ASBAK DARI BAMBU BEKAS























BAB III

PENUTUP



Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya

A.      KESIMPULAN

Jadi wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukanusaha/kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan. Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya dan juga dilekatkan padaorang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.

Kerajinan dari bahan keras banyak sekali manfaatnya juga bahan baku nya juga dapat menggunakan bahan dari bahan bekas. Hasil dari bahan keras bernilai tinggi dan layak jual.



B.       SARAN

Sebaiknya menjadi seorang wirausaha harus memperhatikan aspek sosial dan aspek ekonomi agar berguna bagi masyarakat

Subscribe to receive free email updates: